Laman

Senin, 26 Oktober 2015

Rencana Studi

Saya Muhammad Achirul Nanda, lulusan Universitas Brawijaya Malang jurusan Keteknikan Pertanian. Saya ingin melanjutkan studi ke Institut Pertanian Bogor, mengambil program studi Teknik Mesin Pertanian dan Pangan. Teknik Mesin Pertanian dan Pangan termasuk Program Studi Monodisiplin di Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB, menawarkan program “Pendidikan Magister Sains (S2)” dengan tujuan menghasilkan lulusan yang mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan teknik dalam bidang pertanian, pangan, energi dan lingkungan dengan menggunakan kaidah keteknikan untuk menemukan solusi yang efektif dan inovatif baik dalam bentuk teori, model, desain, prototipe alat dan mesin pertanian maupun sistem dan perencanaan produksi. Untuk menyelesaikan program Master di Teknik Mesin Pertanian dan Pangan, dipersyaratkan menempuh 40 SKS yang terbagi dalam mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Mata kuliah wajib meliputi Bahasa Inggris, Teknik Pemodelan Matematika dan Simulasi, Kinematika dan Dinamika Mesin, Analisis Numerik untuk Keteknikan, Metodologi Penelitian Keteknikan, Teknik Mesin Pertanian, Teknik Pengolahan Pangan Lanjut, Teknik Agrosistem, Disain dan Pengujian, Mekatronika dan Robotika Pertanian, Teknik Konversi Bioenergi untuk Mesin Pertanian, Evaluasi Non-destruktif Bahan Pertanian (Total 35 SKS). Mata kuliah wajib tersebut sudah termasuk Kolokium, Seminar, Penelitian dan Tesis. Mata kuliah pilihan meliputi rekayasa mesin dan otomasi untuk pertanian presisi, Teknik Pengendalian Lingkungan Green House (Total 5 SKS). Waktu pelaksanaan studi direncakan selama 24 bulan, dimulai pada akhir bulan Febuari 2016 dan selesai pada akhir bulan Desember 2017. Adapun timeline rencana pelaksanaan studi adalah sebagai berikut
Tugas akhir S1 saya adalah mengenai pasteurisasi nontermal gelombang ultrasonik terhadap kualitas sari buah Jeruk. Pada saat saya melakukan penelitian saya menemukan masih terdapat keurangan pada alat gelombang ultrasonik yaitu tidak menggunakan pengaturan suhu. Penambahan pengaturan suhu otomatis itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan efisien kerja alat terhadap kualitas sari buah jeruk. Oleh karena itu saya mengajukan penelitian tesis dengan judul Rancang Bangun Alat Pasteurisasi Gelombang Ultrasonik dan Kontrol Suhu Otomatis (Thermosonication). Mengenai proses perancangan sistem alat akan dijelaskan pada mata kuliah wajib rekayasa mesin dan otomasi untuk pertanian presisi. Pasteurisasi sendiri merupakan pemanasan dibawah temperatur titik didih dengan maksud hanya membunuh mikroba ataupun bakteri patogen. Pasteurisasi dibedakan menjadi dua macam yakni pasteurisasi termal dan nontermal. Pasteurisasi termal merupakan pasteurisasi menggunakan panas dengan suhu 60 0C selama 30 menit. Namun proses pasteurisasi termal ini menyebabkan turunnya kandungan gizi, rasa warna, dan tekstur. Proses pasteurisasi nontermal menggunakan gelombang ultrasonik adalah salah satu proses dengan menembakkan gelombang ultrasonik sebesar >20 KHz ke dalam sebuah sari buah untuk menurunkan jumlah mikroba. Keuntungan pasteurisasi dengan menggunakan gelombang ultrasonik adalah meminimalkan kehilangan rasa, homogenitas yang lebih besar, kandungan gizi relatif terjaga, dan menghemat energi. Selain menurunkan mikroba, gelombang ultrasonik juga dapat menginaktivasi enzim pada sari buah. Gelombang ultrasonik juga dapat digabungkan dengan menggunakan tekanan (Manosonication), suhu (Thermosonication), atau tekanan dan suhu (Manothermosonication) untuk meningkatkan efesiensi. Mengenai hal yang peru diperhatikan dalam pengolahan pangan sebagai dasar untuk merancang alat akan dibahas pada matakuliah teknik pengolahan pangan lanjut. Hasil dari tesis tersebut diharapkan dapat memberikan teknologi pasteurisasi pengolahan pangan hasil pertanian yang lebih baik dengan kandungan gizi yang relatif tetap terjaga. Teknologi pasteurisasi gelombang ultrasonik ini semoga dapat diproduksi secara massal dan diterapkan di industri pengolahan pangan seperti pasteurisasi susu, sari buah, gula merah, dan lain sebagainya. Rencana aktifitas selama studi yang akan saya lakukan adalah Terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang terkait untuk memberikan solusi, seperti mengikuti Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) untuk menyelesaikan masalah dalam bidang pertanian, dan menjadi asisten laboratorium untuk mengasah softskiil. Adapun setelah menyelesaikan pendidikan magister di IPB, saya mengusahakan untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya (S3/doktoral) dalam rangka meningkatkan kompetensi akademik maupun praktis di bidang teknik mesin pertanian dan pangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar