Laman

Senin, 26 Oktober 2015

Kontribusiku Bagi Indonesia

Essay 1 Kontribusiku Bagi Indonesia Nama saya Muhammad Achirul Nanda, saya dilahirkan di kabupaten Lamongan pada tanggal 30 September 1993. Alamat saya saat ini adalah di desa/kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan - Jawa Timur. Saya memulai pendidikan formal pada tahun 1996-1999 di TK Nurul Huda Sekaran Lamongan, tahun 1999-2005 MI Maarif Sekaran Lamongan, tahun 2005-2008 SMP N 1 Maduran Lamongan, tahun 2008 - 2011 SMA N 1 Babat Lamongan, dan pada tahun 2011, saya diterima di Universitas Brawijaya (UB) Malang Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Kontribusi yang telah saya lakukan bagi masyarakat adalah ikut serta menyelesaikan persoalan masyarakat melalui program proyek dosen. Proyek dosen tersebut mengenai proses pembuatan mesin gula merah di kediri yakni mesin multiple effect evaporator. Mesin tersebut adalah mesin modern yang seharusnya mulai diterapkan dalam bidang teknologi pertanian karena dalam hal energi dan mutu gula merah jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan mesin konvensional. Saya sendiri disana adalah sebagai drafter yang telah membuat gambar teknik mesin tersebut. Selain itu kontribusi yang telah saya lakukan untuk lembaga yakni Universitas Brawijaya adalah mengikuti organisasi, kepanitiaan, dan asisten praktikum. Kontribusi yang sedang saya lakukan saat ini untuk masyarakat adalah mengikuti proyek pemerintah yakni memberikan penyuluhan pertanian kepada masyarakat untuk mencapai swasembada padi. Kontribusi yang akan saya lakukan kepada masyarakat adalah dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan sarjana dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang pertanian melalui instansi perusahaan BUMN PTPN, contoh menerapkan teknologi untuk sortasi daun tembakau secara otomatis, membangun greenhouse untuk budidaya pertanian dengan kelembaban dan suhu yang terkontrol. Menurut BPS menunjukkan bahwa jumlah pekerja di sektor pertanian per Februari 2015 sebanyak 40,12 juta jiwa, susut 710 ribu jiwa jika dibandingkan dengan posisi Februari 2014 yang sebanyak 40,83 juta jiwa. Melihat fakta mengenai pertanian saya berharap sektor pertanian di Indonesia dapat berjalan dengan sistem Mechanization Field yakni menerapkan mekanisasi/ teknologi pada sektor pertanian dan manusia hanya sebagai operator saja seperti yang sudah diterapkan di negara Jepang. Sehingga sumber daya manusia di bidang pertanian masih tetap tersedia atau tidak beralih pekerjaan sektor lain. Dampak positif dari penerapan teknologi di dalam bidang pertanian adalah aktifitas pengolahan lahan pertanian dapat berjalan dengan cepat. Selain itu, menerapkan lahan pertanian bukan sebagai kepemilikan keluarga saja seperti diberi pembatas gundukan tanah pada setiap lahan pertanian, namun dengan menerapkan sistem pembagian saham sesuai dengan luas lahan. Hal ini diterapkan agar mesin pertanian seperti traktor, mesin penanam padi, dan mesin pemanen padi dapat berjalan dengan efisien. Apabila semua aspek segi teknologi diterapkan pada bidang pertanian, saya menjamin bahwa negara Indonesia akan mampu mencapai swasembada pangan. Oleh karena itu sangat diperlukan sekali lulusan dalam bidang teknologi pertanian untuk dapat menyelesaikan permasalahan pada sektor pertanian. Adapun langkah – langkah yang direncanakan dalam rangka mencapai harapan tersebut adalah sebagai berikut: - Bergabung dengan pusat studi Teknik Mesin Pertanian dan Pangan yang berada di Institut Pertanian Bogor. - Menjadi dosen dan peneliti di fakultas yang memungkinkan untuk melakukan atau mempelopori penelitian dan kajian di bidang teknik mesin pertanian dan pangan. - Terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang terkait untuk memberikan solusi, seperti mengikuti Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) untuk menyelesaikan masalah dalam bidang pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar